PROCEDURE TEXT

Procedure text (Teks Prosedur) merupakan salah satu jenis teks yang dibelajarkan di jenjang SMP khususnya kelas IX.

 

Definition/ Definisi

“Procedure text is a text that shows a process in order. The purpose of the text is to tell the reader how to do or make something”. Artinya, Teks prosedur merupakan sebuah teks yang menunjukkan sebuah proses secara berurutan. Tujuan dari teks prosedur adalah untuk memberitahukan pembaca tentang bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu. Dengan demikian teks ini disajikan secara sistematis mulai dari tujuan, alat/bahan, dan langkah-langkah untuk memberikan pembaca informasi dan gambaran yang sejelas-jelasnya.  

 

Generic Structure/ Struktur Umum

Teks prosedur memiliki struktur sebagai berikut:

  1. Goal (Tujuan)
  2. Tools/ Materials/ Ingredients (Alat/ Bahan)
  3. Steps (Langkah-langkah)

Berikut penjelasan dari masing-masing bagian di atas:

Goal

Merupakan bagian teks yang mengungkapkan tujuan dari suatu teks prosedur. Tujuan sebuah teks terkadang ditulis secara eksplisit atau bisa juga secara implisit. Apabila tujuan tidak ditulis secara eksplisit, maka pembaca dapat mengetahui tujuan teks dari judul teksnya.

Tools/ Materials/ Ingredients

Merupakan bagian teks yang memuat tentang alat atau bahan yang diperlukan untuk melakukan atau membuat sesuatu. Misalnya teks prosedur tentang Cara Membuat Kopi, maka alat yang diperlukan: Panci, Kompor, Gelas, Sendok, dll, sedangkan bahan yang diperlukan: Bubuk kopi dan gula. Alat berbeda dengan bahan. Alat merupakan sesuatu yang hanya difungsikan untuk membuat sesuatu, sehingga ketika proses pembuatan selesai alat tersebut masih ada. Sementara bahan adalah segala hal yang menjadi bahan baku pembuatan suatu produk.

Steps

Merupakan bagian teks yang memuat langkah-langkah melakukan/membuat suatu produk secara berurutan dari awal hingga akhir.

Language Features/ Unsur-unsur Kebahasaan

Teks prosedur memiliki unsur-unsur kebahasaan tertentu yang membuatnya berbeda dari jenis teks yang lain. Unsur-unsur kebahasaan tersebut, yaitu:

  1. Use adverbial of sequence/ Menggunakan keterangan urutan, misalnya first (pertama), second (kedua), third (ketiga), dst.
  2. Use command/imperative sentence (menggunakan kalimat perintah/suruhan). Misalnya: Stir it well! (Aduk dengan baik!), Pour a glass of hot water! (Tuangkan segelas air panas!), dll.
  3. Using action verb/ menggunakan kata kerja aksi; kata kerja aksi merupakan kata kerja yang menunjukkan suatu aksi atau Tindakan, seperti: Pour (tuangkan), stir (aduk), add (tambahkan), dll.
  4. Using Simple Present Tense; pola kalimat sederhana yang digunakan untuk mengungkapkan suatu kebiasaan atau fakta.  

Example/ Contoh:


HOW TO MAKE A CUP OF COFFEE

Goal                : Making a cup of coffee.

Tools               :

-          Kettle

-          Stove

-          Glass

-          Spoon

Ingredients     :

-          Coffee powder

-          Sugar

-          water

Steps               :

  1. pour water into kettle
  2. put the kettle on the stove
  3. turn on the stove, wait until the water is boiling
  4. add 1 spoon of coffee power in the glass
  5. add 1,5 spoons of sugar in to the glass
  6. pour hot water into the glass
  7. stir till all ingredients mixed well
  8. a cup of coffee is ready to serve.

Terjemahan:

CARA MEMBUAT SECANGKIR KOPI

Tujuan           : Membuat secangkir kopi.

Alat                 :

-          Ceret

-          Kompor

-          Gelas

-          Sendok

Bahan :

-          Bubuk kopi

-          Gula

-          Air

Steps               :

  1. Tuangkan air ke dalam ceret
  2. Letakkan ceret di atas kompor
  3. Hidupkan kompor, tunggu hingga air mendidih
  4. Tambahkan 1 sendok bubuk kopi ke dalam gelas
  5. Tambahkan 1.5 sendok gula ke dalam gelas
  6. Tuangkan air panas ke dalam gelas
  7. Aduk hingga semua bahan tercampur dengan baik.
  8. Secangkir kopi siap untuk disajikan. 

Share:

PERINDU MERINDU





Derap sepatu-sepatu mungil 

berbaur sorak sorai kegirangan

yang biasa menyapa halaman tanah berdebu

keni telah bisu


sapaan suara-suara khas

yang terbiasa mengawali hariku

hilang ...

menyisakan ruang tanpa nyawa


Tidakkah kau rindu ruang itu?

tempat kita mengadu dan beradu

Tidakkah kau rindu deretan bangku itu?

Tidakkah kau rindu canda tawa mereka?

atau pada senyum hangatku?

Walau kadang membeku.

Sudahlah, tidak usah dijawab

aku tahu

perindu pasti merindu.


Share:

14 Februari

Aku tahu ini hari apa

Meski ku akui ini cukup mengganggu

Otakku dibuatnya terus berputar

dan berputar

bak radio mencari saluran yang jernih

 

Untung saja, dan aku bersyukur,

kau tak menampakkan wajah berbeda

apalagi janggal

Mungkin saja kau juga tak peduli

seperti biasanya

Mungkin juga karena kita telah sepakat

membuat definisi kita sendiri

 

Ah memang gila

Selalu saja kita mengada-adakan yang mengada-ada

Tapi …

benar juga, kenapa harus menyempitkan hari ini,

hanya dengan coklat dan bunga

 

Oh Sayang,

Untung saja kita telah sepakat

Tahun ini tak ada coklat/bunga

Hanya kecupan tulus saat nanti kau

sudah tidur

Besok juga kau tahu aku melakukan itu.  


Nusa Penida, 14 Februari 2021


Share:

PERAN VITAL DAN “KERINGNYA” FILM ANAK-ANAK DI INDONESIA

Film merupakan istilah yang amat lumrah di masyarakat. Sebagai lakon gambar hidup, sejak dahulu kala masyarakat sudah menonton film sebagai hiburan. Film merupakan satu bentuk karya seni yang mempunyai peran penting dalam kehidupan masyarakat. Peran tersebut diantaranya adalah mengenalkan keunikan budaya, adat, dan keindahan alam suatu daerah yang berbeda dari tempat lain. Kemunculannya di layar tentu akan menumbuhkan rasa bangga utamanya bagi masyarakat pemilik budaya, adat, dan bentang alam tersebut. Tumbuhnya rasa bangga ini berimplikasi pada pelestarian demi ajegnya budaya dan adat serta keasrian alamnya. Selanjutnya, film juga berperan dalam hal pembentukan karakter penonton.  Adegan-adegan yang disuguhkan dalam film akan mempengaruhi perilaku dari penonton, terutama bagi penonton anak-anak yang sangat mudah dan cepat dalam menirukan segala sesuatu. Selain itu, dunia perfilman telah menjadi wahana bagi sejumlah insan-insan kreatif untuk menuangkan kreativitas dalam karya. Terlebih saat ini film nasional cukup mendapatkan apresiasi dari kaum muda. Hasil survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Tahun 2019 di kota-kota besar menunjukkan bahwa 67% anak muda (15-38) menonton setidaknya 1 film nasional dan 40% menonton rata-rata 3 film nasional di bioskop dalam setahun terakhir.

Meskipun demikian, hasil penelitian tersebut juga mengungkap fakta yang cukup menarik akan adanya kaum muda yang sama sekali tidak menonton film di bioskop dengan berbagai alasan. Alasan-alasan tersebut, yakni tiket yang terlalu mahal, semata-mata tidak suka menonton film, faktor lokasi gedung bioskop yang terlalu jauh, dan film Indonesia tidak bermutu. Dari alasan-alasan tersebut, alasan tiket yang terlalu mahal diamini paling banyak yaitu 39,7%.

Disaat yang bersamaan kita ada di era kecanggihan TIK yang memungkinkan aktivitas yang sebelumnya dipandang mustahil dilakukan. Kecanggihan TIK serta kemudahan dalam mengakses internet telah menghadirkan platform alternatif bagi masyarakat khususnya kaum muda sebagai technology native untuk menonton dengan memanfaatkan internet, seperti YouTube. Sebagaimana dikutip dari www.tek.id, pengguna YouTube di Indonesia mencapai 93 juta. Jumlah ini meningkat 10 juta dari tahun sebelumnya. Tentu ini adalah jumlah yang cukup besar dari total penduduk Indonesia yaitu 270,20 juta jiwa berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2020. Seiring dengan peningkatan penonton YouTube, (dari aspek konten) rekaman Google menunjukkan bahwa konten yang paling favorit dicari adalah konten tentang otomotif. Hal ini ditengarai bersumber dari penonton kaum muda yang identik dengan teknologi (IT dan Otomotif). Anggapan ini tidak berlebihan mengingat jumlah kaum muda Indonesia (generasi milenial dan Generasi Z) adalah 53,81% dari total 270,20 juta penduduk Indonesia. Sehingga jelas terlihat bahwa kaum muda menjadi kaum yang dominan.    

Lalu, bagaimana dampak perkembangan IT dan keberpihakan dunia perfilman Indonesia terhadap anak-anak utamanya usia SD dan SMP?

Layaknya dua sisi mata uang, kemudahan akses internet yang menghadirkan alternatif selain bioskop memunculkan dampak positif dan negatif. Sisi positifnya tentu saja anak-anak dapat menonton berbagai tayangan dengan praktis dan fleksibel melalui gadget. Ketika diarahkan dengan baik, dapat dipastikan mereka bisa belajar banyak hal positif melalui YouTube. Disisi lain, kemudahan ini juga dapat menjerumuskan anak-anak pada hal-hal yang tidak pantas dan beretika. Kurangnya perhatian dan pengawasan orang tua ditengarai menjadi faktor penyebabnya. Hal ini mengingat anak-anak masih belum mampu membedakan dan memilih tayangan yang pantas untuk ditonton pada usianya. Terlebih dalam masa Pandemi Covid-19, anak-anak belajar dari rumah dengan memanfaatkan gadget, sementara orang tua mereka sibuk dengan pekerjaannya.  Hal ini sejalan dengan hasil survei nasional yang dilakukan oleh KPAI seperti yang dimuat di https://nasional.kompas.com pada 16 Agustus 2020. Survei tersebut menunjukkan bahwa 22% anak menonton tayangan bermuatan pornografi saat pandemi. Tindakan ini dipicu oleh rasa bosan akibat terlalu lama di rumah dan tidak dapat berinteraksi dengan teman-temannya. Pertanyaan selanjutnya, mengapa pilihan anak-anak disaat bosan jatuh pada tontonan yang bermuatan pornografi? Apa kabar film anak-anak di negeri kita yang kaya akan budaya, adat, dan keindahan alam yang tiada tara ini? 

Terlepas dari situasi Covid-19 saat ini yang menjadi penyebab anak-anak menonton hal yang kurang baik, dunia perfilman di negeri kita memang cukup memprihatikan. Banyak orang yang menyayangkan bahwa saat ini layar kaca mayoritas hanya dihiasi oleh film-film untuk remaja dan orang dewasa. Dari pagi hingga larut malam yang tayang dominan adalah film-film dewasa dan seri sinetron. Kalaupun ada program-program lain yang ditayangkan maka berkisar pada program-program gimik dan/atau gosip yang cenderung mengejar rating namun rendah konten edukasi. Akibatnya anak-anak kisaran TK, SD, dan SMP kurang disediakan tayangan-tayangan yang dipersonalisasi untuk mengakomodasi usia mereka. Mereka dengan terpaksa mengikuti tayangan-tayangan yang ada untuk mengatasi rasa bosan. Meskipun ada film untuk anak-anak yang ditayangkan, maka kebanyakan adalah produksi film luar negeri. Contoh paling nyata dari film anak-anak produksi luar negeri adalah serial animasi “Upin & Ipin”. Film ini adalah film produksi Malaysia yang dialognya menggunakan Bahasa Melayu. Kalau diperhatikan dengan seksama, efeknya sangat menarik dimana anak-anak di lingkungan kita amat cepat berperilaku dan menirukan gaya bahasa dari tokoh Upin dan Ipin di film tersebut. Sehingga, disini peran film dalam mengenalkan suatu budaya (bahasa) nampaknya sangat sukses. Apakah kita tidak mampu memproduksi film-film untuk anak-anak kita dengan mengangkat budaya dan adat kita sendiri?

Sejatinya, Indonesia sudah punya serial animasi Nussa, serial animasi Islam, yang sudah sempat tayang di televisi dan kanal YouTube. Tayangan disambut dengan antusias oleh sebagian besar masyarakat kita. Sayangnya, saat ini penayangannya sudah dihentikan karena terdampak pandemik Covid-19 (liputan6.com). Tetapi ini baru satu. Indonesia adalah negara dengan keberagaman yang kaya akan keunikan budaya, adat, dan keindahan alam. Sehingga tinggal menggarap potensi tersebut ke dalam proyek kreatif film sebagai hiburan dan media edukasi khususnya untuk anak-anak Indonesia. Lalu, sebagai katalisator, apa yang dapat dilakukan oleh pemerintah menyikapi fakta sangat kurangnya film anak-anak saat ini?   

Merespon keringnya film untuk anak-anak saat ini, beberapa hal dapat dilakukan oleh pemerintah untuk menyediakan anak-anak tontonan yang relevan. Pemerintah mesti lebih memberikan dukungan melalui program-program insentif yang dapat memotivasi para insan kreatif film untuk terus berkarya secara maksimal mengemas budaya, adat, dan keindahan alam kita menjadi film-film utamanya untuk anak-anak. Film dengan konten budaya, adat, dan keindahan alam negeri kita tentu lebih kontekstual serta dapat menumbuhkan rasa memiliki dan bangga pada diri anak-anak. Akan tetapi, integrasi dengan konten TIK dan otomotif juga mesti diberikan ruang untuk tampil, mengingat bidang ini menjadi konten paling favorit anak-anak kaum muda. Selanjutnya, menyikapi perkembangan teknologi dewasa ini, selain di tayangkan di bioskop dan televisi, akan lebih efektif film-film yang sudah diproduksi tersebut di unggah pada channel YouTube yang dibuat khusus untuk tujuan itu. Ini akan membantu orang tua dan anak-anaknya dalam melakukan pencarian. Upaya lain yang dapat dipertimbangkan adalah dengan mewajibkan seluruh stasiun televisi utamanya saluran televisi pemerintah untuk menayangkan film anak-anak pada hari Minggu. Ini menarik, karena pada hari Minggu anak-anak libur dari sekolah. Oleh karenanya, mereka punya waktu yang cukup banyak untuk menonton. Sehingga, demi menghindari tontonan yang kurang sesuai, maka akan lebih baik untuk menayangkan film-film yang memang dibuat untuk anak-anak. Yang tidak kalah pentingnya, untuk lebih menggairahkan dunia perfilman kita, pemerintah juga dapat memanfaatkan sifat dasar manusia yang suka berkompetisi dengan mengadakan lomba kreasi film anak-anak. Dipastikan ini akan menjadi tantangan yang sangat menarik. Selanjutnya dibuatkan festival untuk menampilkan film-film yang meraih nominasi dalam lomba yang telah diadakan tersebut.

Dengan demikian, kondisi film anak-anak yang sangat kurang saat ini perlu menjadi perhatian serius semua pihak utamanya pemerintah untuk menggerakkan semua komponen untuk menghadirkan tontonan yang layak untuk anak-anak Indonesia. Melalui konten film yang kontekstual, ayo kita tumbuhkan rasa bangga anak-anak Indonesia akan keunikan budaya, adat, dan keindahan alam yang kita miliki. Karena sejatinya, film juga merupakan media edukasi. 

Artikel ini terbit di kolom Opini NUSABALI.com. Baca artikel ...

 

Share:

Google Classroom Semester Ganjil TP. 2022/2023

Silahkan klik ikon sesuai dengan kelas Anda di bawah ini untuk bergabung dengan LMS Google Classroom Mata Pelajaran Bahasa Inggris!

 


Share:

SELF INTRODUCTION

 



Hi everyone!

Ketika pertama kali menginjakkan kaki di SMP, apakah kalian sudah mengenal semua teman sekelas Anda? Apa yang Anda lakukan untuk saling mengenal? Tentu saja kalian saling memperkenalkan diri bukan? Bagaimana cara mengenalkan diri atau orang lain dalam Bahasa Inggris?

Baca artikel berikut ini dengan seksama!

Kemampuan memperkenalkan diri sangat penting agar kita bisa saling mengenal identitas satu dengan yang lainnya. Berikut adalah ungkapan-ungkapan yang dapat digunakan untuk mengenalkan identitas diri dalam Bahasa Inggris:

Selain mengenalkan diri, kita juga dapat mengenalkan orang lain (teman yang sudah kita kenal) kepada teman baru kita. Bagaimana caranya? Berikut ungkapan yang dapat digunakan:

      I’d like to introduce you to …

(Saya ingin memperkenalkan Anda kepada …)

          Let me introduce you to …

(Izinkan saya memperkenalkan Anda kepada …)

      I’d like you to meet …

(Saya ingin Anda bertemu …)

          This is …

(Ini …)

Lebih detail, ungkapan-ungkapan berikut ini digunakan untuk bertanya tentang nama seseorang dan responnya:



Selain nama, dalam perkenalan diri juga terkadang saling menanyakan alamat (address). Berikut adalah ungkapan untuk menanyakan dan merespon pertanyaan tentang alamat dalam Bahasa Inggris:



So, itu adalah ungkapan-ungkapa yang dapat digunakan untuk memperkenalkan diri dan orang lain. Semoga bermanfaat ya!

Thank you.


 

Share:

EXPRESSIONS OF GREETING, LEAVE TAKING, THANKING, AND APOLOGIZING

Hello learners,

How are you today? May God bless you all.

Sebelum Anda membaca materi ini lebih lanjut, apa yang Anda ucapkan apabila bertemu dengan teman Anda di sekolah, di jalan, atau di tempat lain? Lalu, apa yang akan Anda ucapkan ketika akan berpisah dengan teman Anda tersebut? Atau ketika Anda diberikan sesuatu atau dibantu oleh teman Anda apa yang akan Anda katakan? Serta Apa yang Anda katakan ketika melakukan suatu kesalahan kepada orang lain?

Semua pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab tuntas ketika Anda selesai membaca materi tentang ungkapan-ungkapan salamperpisahanterima kasih dan pemintaan maaf (expressions of greeting, parting, thanking, and apologizing) pada artikel ini.

Expressions of Greeting (Ungkapan-Ungkapan Salam)  

Terdapat banyak ungkapan-ungkapan salam dalam Bahasa Inggris yang dapat digunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain. Ungkapan-ungkapan ini digunakan ketika kita bertemu dengan seseorang/sekelompok orang misalnya teman, guru, orang tua atau saudara-saudara kita. Berikut adalah contoh ungkapan-ungkapan salam yang dapat digunakan:


Contoh:

Rudy   Good morning Kety.

Kety    Good morning Rudy. How are you today?

Rudy   : I am fine, thanks. And you.

Rudy   I am fine too. Thank you.

 

Expressions of Leave-Taking (Ungkapan-Ungkapan Perpisahan)

Ungkapan-ungkapan perpisahan diucapkan ketika kita akan berpisah dengan orang lain, seperti teman, orang tua, ataupun saudara. Berikut adalah contoh ungkapan-ungkapan perpisahan yang bisa digunakan:


Selain beberapa ungkapan-ungkapan di atas, terdapat pula ungkapan-ungkapan perpisahan yang dapat dikelompokkan dalam kategori formal dan informal, sebagai berikut:


Contoh:

Wayan Oh my God. It’s almost 7 o’clock. I’ve really got to run now or I’ll be late.

Putu     Go Wayan. I’ll call you later. I’ll also go to work now.

Wayan Bye.

Putu     Bye.

 

Expressions of Thanking (Ungkapan Terima Kasih)

Expressions of thanking digunakan untuk mengucapkan terima kasih atas segala sesuatu yang diberikan oleh orang lain kepada kita. Berikut adalah beberapa contoh ungkapan-ungkapan terima kasih serta responnya:

Contoh:

Ayu     Please pass me the dictionary Eka.

Eka      Alright. Here it is.

Ayu     You are so kind. Thank you.

Eka      My pleasure.

 

Expressions of Apologizing (Ungkapan Meminta Maaf)

Ketika kita melakukan kesalahan, maka seyogianya kita meminta maaf. Dalam Bahasa Inggris terdapat beberapa ungkapan yang dapat digunakan, yaitu:


Contoh:

Kiky    I am so sorry Nindy. I have broken your pen.

Nindy  Don’t worry about it. I have another one.

Kiky    Thank you.

Demikianlah materi tentang ungkapan salam, perpisahan, berterima kasih dan meminta maaf. Semoga sekarang Anda mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang diajukan di awal materi ini. Semoga berhasil!


 




Share:

Popular Posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Ad Code

Responsive Advertisement

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *

Labels