Sore ini sekitar pukul 17.30 WITA aku menyempatkan diri mampir ke “Rumah”. Lengang. Tidak ada seorangpun saudara-saudaraku yang ketemui seperti halnya Ibu dan Bapak, orang tuaku yang sekarang. Meskipun sunyi, tetapku langkahkan kakiku dan duduk di halaman. Seketika, begitu banyak pengalaman mencuat dan membayangi pikiranku. Aku teringat beberapa waktu yang lalu.
Dulu, ketika aku memilih untuk bergabung menjadi bagian dari keluarga besar ini, bermacam-macam perasaan berkecamuk. Ada rasa takut, ada pula rasa berani dan ingin mencoba. Begitulah perasaan-perasaan yang memang biasa muncul ketika kita memutuskan untuk melakukan sesuatu dan meninggalkan sebuah rutinitas dimana kita sudah merasa nyaman. Ketika itu, aku mulai belajar beradaptasi, hidup bersama dengan saudara-saudraku yang lain. Aku belajar dan membiasakan diri menjadi seorang anak yang baik menurut versiku. Dibawah bimbingan orang tua yang begitu humanis dan saudara-saudaraku yang budiman, banyak pengalaman yang bisa kudapatkan.
Waktu berlalu, kemudian tambahan tanggungjawab diberikan kepadaku. Mungkin aku dipikir sudah cukup dewasa. Namun, selalu aku berpikir apakah itu mimpi atau nyata. Kenapa harus aku yang diminta menjadi salah satu orang tua dari anak-anak yang baru lahir itu? Apakah mungkin secuil pengalaman itu dirasa cukup sehingga bisa dituakan? Entahlah. Akupun mencoba menjadi seorang Bapak yang baik, yang sedikitnya mampu mengarahkan, membimbing, dan mengayomi. Tanggungjawab itupun akhirnya sudah tiba waktunya untuk dicukupkan.
Ketika waktunya tiba, akupun bisa membaca gelagat beberapa anak-anakku yang masih menginginkanku tuk menjadi bapak, akan tetapi orang tua mana yang tidak memberikan kesempatan kepada anak-anaknya yang berpotensi untuk mengembangkan potensi tersebut? Sebagai orang tua, kebijaksanaan itu sangat diperlukan. Hingga aku memutuskan untuk tidak berambisi. Aku lebih mementingkan anak-anakku. Akhirnya merekalah yang melanjutkan tugas dari orang yang sudah uzur ini. Selamat anak-anakku, jadilah orang tua yang bijaksana untuk anak-anak generasi masa depan bangsa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar