Seorang guru yang ingin saya bicarakan dalam hal ini adalah beliau yang mengajar dan mendidik kita di sekolah-sekolah formal baik negeri maupun swasta. Tidak bisa kita pungkiri dan sudah merupakan fakta bahwa dari kegigihan beliaulah kita bisa memiliki kemampuan dasar membaca, menulis, dan berhitung untuk selanjutnya menjadi penghubung kita untuk bisa mempelajari hal-hal yang lebih kompleks. Bahkan dalam mempelajari materi-materi lanjutanpun peran seorang guru tidak bisa diabaikan. Disamping itu, seorang guru juga sangat memiliki peran penting dalam menanamkan karakter-karakter yang adi luhung. Karakter-karakter tersebut seperti kejujuran, suka menolong/empati, tepo seliro, dll.
Bertolak dari hal tersebut, maka apabila terdapat beberapa orang siswa yang ter-ekspose memiliki kemampuan yang kurang atau bahkan tidak bisa membaca, menulis, atau menghitung maka pihak/orang yang melintas pertama kali dikepala kita adalah seorang guru yang gagal. Apabila terdapat oknum siswa yang berlaku kurang beradab atau bahkan biadab maka guru juga menjadi pihak yang kepadanya kita tumpukan kegagalan pendidikan karakter. Sehingga, apabila memang demikian, maka tugas dan tanggung jawab moral seorang guru sangatlah besar dan vital. Dan apabila tugas serta tanggungjawabnya besar dan vital, sudahkah pemerintah memperhatikan profesi seorang guru terutama terkait kesejahteraannya?
Kita mungkin sepakat bahwa pemerintah sudah berupaya keras untuk menyejahterakan guru melalui kebijakan-kebijakan tertentu. Namun sudahkah pemerintah mencoba untuk melirik bagaimana guru di negara-negara maju yang begitu mengutamakan sektor pendidikan diperlakukan?
Kesejahteraan seorang guru adalah sangat penting. Ini disebabkan karena ketika penghasilannya cukup baik (sejahtera), beliau bisa fokus untuk melaksanakan kewajibannya dalam mengajar dan mendidik sehingga terwujudnya kecerdasan anak bangsa. Waktu yang beliau gunakan untuk melakukan usaha-usaha sambilan karena tuntutan ekonomi (gaji sebagai guru tidak mencukupi) bisa dimaksimalkan untuk belajar, berexperimen, berinovasi dalam rangka memberikan kualitas pendidikan terbaik kepada para siswa. Bukan hanya itu, beliau juga memiliki cukup waktu untuk berinteraksi lebih banyak dengan parasiswa diluar jam sekolah seraya menanamkan nilai-nilai karakter bangsa kita yang adi luhung tersebut. Beliau tidak lagi panik karena diburu oleh tetangga yang menagih utang. Beliau juga bisa bangga melihat anak-anak didiknya yang berhasil menjadi siswa yang berprestasi atas bimbingan maksimal yang diberikan. Jika sudah seperti itu, maka terwujudnya generasi-generasi muda yang cerdas secara intelektual, social, dan spiritual bukanlah hal yang mustahil.
Bagaimana menurut kalian? Pentingkah kesejahteraan seorang guru?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar