PERJUANGAN “GURU RUPAKA”

Pic. taken from: https://www.vebma.com/



Guru Rupaka” dalam istilah Agama Hindu adalah orang tua yang terdiri atas ayah dan ibu. Mereka adalah orang yang melahirkan serta merawat kita selama bertumbuh dan berkembang dari anak-anak hingga dewasa dan akhirnya siap untuk hidup mandiri. Dan tentu saja mereka tetap akan memperhatikan kita selama mereka masih hidup.
Demikian pula halnya dengan orang tua ku yang telah melahirkan dan merawat hingga aku remaja seperti sekarang. Jujur saja orang tua ku bukanlah orang kaya dan bukan pula miskin dalam artian sempit. Ya dari perspektif harta benda. Mereka miskin uang dan harta benda tetapi sangat kaya akan kasih sayang dan senantiasa berjuang demi anak-anaknya. Memberikan nasihat bukan berarti harus marah. Aku masih begitu terngiang ketika dahulu waktu aku kecil petuah-petuah yang lembut diberikan kepada ku. Mereka tidak pernah marah kecuali kalau memang aku terlalu nakal (maklumlah masih kecil). Biasanya, kalau pas sedang dijalan mau pulang ke gubuk dari lancong ke rumah tetangga atau kakek dari Ibu ku, pasti akan ada evaluasi atas tindakan-tindakan ku yang kurang terpuji selama berada dirumah yang kami kunjungi agar selanjutnya tidak terulang kembali. Begitu detail evaluasinya.
Disamping itu, perjuangan mereka demi anaknya juga luar biasa. Meskipun mereka tidak kaya, tetapi mereka tetap memperhatikan perkembangan masyarakat. Ketika anak-anak seangkatan saya bisa bersepeda, merekapun berjuang agar bisa membelikan saya sepeda. Meskipun baru bisa tercapai ketika aku hampir lulus SD dan teman-teman sebayaku sudah dari kelas 1 SD bahkan sudah membawa sepeda ke sekolah. Ketika, teman-teman ku waktu SMP sudah memegang dan lancar bermain HP, orang tua ku juga tidak diam. Beliau berpikir untuk membelikanku meskipun baru terwujud ketika aku sudah SMA yang kebetulan di pulau seberang. Sehingga, sekaligus untuk mempermudah komunikasi saya pun dibelikan HP. Tak hanya itu, beliaupun akhirnya berusaha dan mampu membelikanku sepeda motor setelah 2 tahun masa SMA aku harus menyusuri jalanan perkotaan untuk menuju dan pulang dari sekolah.
Terima kasih Beli/Mbok (Ayah/Ibu). Perjuangan mu untuk ku, anakmu, luar biasa. Izinkan agar tetap ingat dan bersyukur memiliki orang tua seperti Beli dan Mbok


Singaraja, 11 Januari 2018 
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Ad Code

Responsive Advertisement

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *

Labels